Hmm... kali ini saya akan membahas tentang Unrequited love atau bisa kita artikan sebagai 'Cinta tak terbalas'.
Teman-teman disekitar saya bilang bahwa saya beruntung. Salah satu teman saya mengatakan bahwa saya adalah orang yang beruntung. Bisa masuk UI itu bukan hanya perlu kerja keras saja, tetapi dengan sedikit bantuan dari Tuhan YME alias rahmat.
Namun saya sedikit kurang beruntung dengan cinta.
Maklum saja, saya belum pernah pacaran. Saya pernah menyukai beberapa cowok, tapi sayangnya cowok-cowok itu tidak memberikan respon apa-apa.
Ada satu cowok yang membuat saya menyukai (sepertinya tarafnya sudah jatuh cinta) kepadanya. Cowok itu umurnya lebih muda dari saya. Setahun lebih beda umur kami! (Tapi dia pernah sekelas dengan saya)
Saat SMP, saya awalnya tidak begitu tertarik kepadanya. Tetapi seiring waktu terus berjalan, bukannya benci malah jadi tambah suka dengannya. Saya masih terus menyukainya sampai akhirnya masa SMA tiba, barulah saya bisa melupakannya.
Saat SMA, saya berpisah dengannya. Saya pun berkenalan dengan beberapa cowok dan akhirnya saya menjadi suka kepada mereka. Dan ini yang paling mengherankan, saya berbalik menyukai cowok brondong itu lagi!
What the hell?!
Sampai sekarang pun saya masih menyukainya. Terakhir kali saya mendengar kabarnya, dia sudah punya pacar. Oke, inilah yang disebut cinta tak terbalas.
Kadang-kadang saya jadi kayak orang bego gitu. Bisa-bisanya menyukai cowok yang mungkin tidak memikirkan saya. Inilah sakit jiwa yang paling parah!
Saya sudah menertawakan diri sendiri dan mencoba melupakan cowok itu. Bahkan saya mulai menekuni Lima Pangeranku dan membaca komik Bleach, serta buku-buku yang bagus. Eh ternyata, saya masih tidak bisa melupakannya.
Unrequited love.
Mungkin inilah sedikit curahan hati saya yang sedang patah hati karena cinta tak terbalas.
Rembulan menatap malu-malu padaku seakan mengejekku
Bintang-bintang tertawa memekakkan telingaku
Desahan nafas memburu bagiku
Waktu yang mengintaiku dalam jurang kesedihan
Wahai kau yang diseberang!
Aku mencoba membelakangimu, meneriakkan nasibku bagai lelucon
Tetap saja pembunuh itu mengincar dan mengoyakkan hati merah penuh darah
Cinta....... begitulah ia dipanggil.
Bagi cowok yang bersangkutan (saya jamin dia pasti batuk-batuk atau minimal bersin setelah saya omongin), mungkin saya belum bisa melupakanmu. Namun, saya yakin jika kau bukan jodohku, aku pasti bisa melupakanmu......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar