Halaman

Jumat, 02 September 2011

Oke, sekarang saya mau curhat sebentar (kayaknya ini anak dari tadi kerjaannya curhat mulu).  Ehem, maaf kalau kali ini saya ganti kata ganti orang pertama jadi gue.

***

Adek gue bilang gini, “Mendingan nulis buku kayak @poconggg atau kayak Raditya Dika!”

Gue bengong ngedengernya. “Gue gak bakat nulis kayak gituan!”

“Tapi kalo mbak nulis cerita fantasi gitu, yang demen kan kebanyakan emak-emak!”

Gue ngedumel dalem hati, tapi ketawa juga. ‘Buset, keren amat emak-emak baca fantasi! Setau gue mah anak muda yang suka begituan...’

***

Oke, itu cuma selentingan percakapan gaje. Saya memang pernah nulis fic humor di fanfiction, dan fic saya banyak yang suka... ^^ Malah yang paling laris itu adalah fic K-pop di AO3 dengan judul ‘Genres’. Di sini link-nya. Cuma sayangnya, bahasanya memang nggak ringan kayak cerita humor lainnya.

Adek saya emang suka humor. Saya juga suka humor kayak buku yang saya sebutin di atas, tapi saya gak kepingin jadi penulis kayak begitu. Hawa saya serius, kepingin bange jadi kayak Andrea Hirata! (Buset, jauh amat milih patokannya!)

 .

.

.

Saya kasih percobaan nulis humor ya! ^^

I

I

v

#

Super Junior (c) Themselves

Beberapa Cara untuk Menghadapi Panel (c) Eka Kuchiki

#

Beberapa personil Suju memiliki cara seru untuk menghadapi panitia evaluasi, komisi disiplin, atau sie lapangan—untuk SMA—saat ospek.  Siapa tahu cara menghadapi Panel dkk yang galak ala Suju ampuh buatmu untuk menghadapi ospek tahun depan!

###

Sungmin sudah tidak tahan dengan teriakan panitia evaluasi yang terus membeberkan hal-hal negatif. Oke, ia tahu bahwa angkatannya banyak yang datang terlambat, banyak yang tidak hadir pada ospek kampus, tidak fokus saat mendengarkan presentasi tentang pengenalan kampus (salah panitianya juga sih, siapa suruh menyalakan ac terlalu dingin!), dan tugas esai yang belum selesai dikerjakan.

Salah satu panel mendekati Sungmin. Sungmin tersenyum. Ya, ia tahu apa yang harus ia lakukan.

“Ngapain kamu senyum-senyum?” bentak Heechul—salah satu panel ospek kampus—saat melihat Sungmin tersenyum.

“Maaf, Kak,” balas Sungmin dengan senyum aegyo-nya.  “saya ingin menambahkan pendapat teman saya.” Heechul langsung terdiam melihat senyum imut Sungmin.

“Ya, silakan,” sahut Kangin dengan suara melunak. Padahal tadi dia sempat memukul meja sampai patah karena tidak ada satupun mahasiswa baru yang berargumen.  

“Kita berjanji akan fokus selama presentasi. Lalu kita akan menghubungi teman-teman yang idak hadir...” kata Sungmin dengan raut wajah imutnya. Kini bukan hanya Heechul dan Kangin yang terkena efeknya, tetapi juga hampir semua panel terbius oleh keimutan Sungmin.

“Oke, nama kamu siapa?” tanya Heechul. Wajah diktatornya berubah menjadi lembut.

“Lee Sungmin,” jawab Sungmin ragu. Firasatnya mulai tidak enak.

“Sekalian nomor HP kamu,” tambah Kangin dengan wajah terpesona(?). Lee Sungmin kini menelan ludah, dilema antara tetap berdiri dengan wajah imut, pingsan ditempat, atau memberikan nomor HP-nya ke Kangin. 

Kesimpulan pertama: Pasang tampang se-aegyo mungkin agar panel tidak tega memarahi anda. Ini juga berlaku untuk komisi disiplin atau sie lapangan di SMA.

###

Kaki Kyuhyun sudah gemetar sedari tadi. Aduh, kenapa sih panitia evaluasi selalu menyita waktunya untuk pulang lebih cepat? Tangannya sudah gatal karena tidak lama bermesraan dengan PSP-nya.

Tida-tiba seringai setannya tersungging di bibirnya tanpa seorang pun yang melihat. Ya, ia punya rencana bagus.

Kyuhyun memejamkan matanya, lalu menjatuhkan dirinya seperti kehilangan keseimbangan.

BRUK!

Beruntung tubuh kurusnya ditangkap oleh Zhoumi dan Siwon yang kebetulan berjaga didekatnya. Mereka adalah tim medis yang selalu mendampingi saat panel masuk.

“Bagaimana cara membawanya?” tanya Siwon bingung. Tangannya menahan tangan Kyuhyun, sementara Zhoumi menahan tubuh Kyuhyun.

“Digeret aja,” jawab Zhoumi enteng. Mata Kyuhyun sempat berkedip saat mendengar kata ‘digeret’. Tapi untungnya dia melakukan pada saat kedua tim medis itu tidak melihat wajahnya.

Siwon langsung memberinya deathglare. Zhoumi hanya tersenyum. “Hanya bercanda. Ayo cepat kita gotong!” katanya. Kyuhyun benar-benar ingin menimpuk Zhoumi dengan sepatu kalau saja dia tidak dalam kondisi (pura-pura) pingsan seperti ini.

Keduanya langsung menggotong tubuh Kyuhyun ke ruang kesehatan. Misi kabur dari panel sukses. 

Kesimpulan: Pura-pura pingsan saja! Biasanya kamu akan langsung digeret ke ruang kesehatan.

###

Sedari tadi, Heechul menggerutu di dalam hati. Betapa menyebalkan tim panel itu! Sudah menghabiskan waktunya untuk bersantai-santai, kakinya kewemutan, belum lagi dalam tubuh yang sudah 5L (lemah, letih, lesu, loyo, lunglai) harus dipaksa untuk mengerjakan tugas esai.

Seorang panel bernama Park Jung Soo mendekati Heechul yang mulai tidak fokus.

"Hei, Kau!" bentaknya pada Heechul. "Ayo fokus!"

Heechul menatap balik Jung Soo dengan tatapan setajam golok. "Heh, situ kan bukan siapa-siapa saya! Ngapain ngatur-ngatur saya?"

Jung Soo terperanjat melihat reaksi Heechul. Baru pertama kalinya ia melihat ada mahasiswa baru yang memberontak. Tak mau kalah, ia mengeraskan suaranya.
"Hei, Kau--"

"APA? ELO GAK USAH BANYAK BACOT DEH! GUE NGERTI KESALAHAN GUE, DAN GUE AKAN MEMPERLIHATKANNYA KE ELO-ELO SEMUA BESOK!" Heechul benar-benar ngamuk seperti kerasukan.

Kali ini, bukan hanya Jung Soo yang dibuat terkejut oleh reaksi Heechul, tetapi semua panel terkejut dengan reaksinya. Bahkan mereka hanya bisa terpana melihat Heechul melenggang keluar dari ruangan.

Kesimpulan: Kau harus lebih galak dari panel. Agar mereka kehabisan kata-kata untuk membacotimu dengan kata-kata panjang kali lebar kali tinggi.

***

Mian, ini hanya drabble. Ga beneran juga... pis... ^^v
Intinya, yang menentukan apakah saya berbakat menulis humor yakni dari penilaian anda sebagai pembaca.
Wokeh, Eka Kuchiki, cabut!